Keharmonisan
hubungan intim antar suami istri seringkali terganggu ketika hubungan
seksual tidak memberikan kepuasan pada kedua belah pihak. Keluhan yang
sering muncul adalah ketika istri belum mengalami orgasme ketika hubungan seksual sudah selesai atau ketika suami mengalami ejakulasi dini. Secara medis, hal ini sebenarnya wajar terjadi karena siklus respon seksual wanita dan pria memang sedikit berbeda.
Nah lho, apa pula itu yang disebut dengan 'siklus respon seksual'?
Sebelum kita bicara lebih lanjut
mengenai teknik bagaimana mengimbangi 'permainan' di ranjang dari sisi
medis, ada baiknya kita ketahui dahulu apa yang dimaksud dengan siklus
respon seksual dan bagaimana hubungannya dengan trik mengimbangi
aktivitas seksual menjadi mencapai kepuasan di dua belah pihak.
Siklus Respon Seksual
|
Sumber gambar: http://www.eddyelmer.com/articles/response1.jpg
1. Dalam fase ini, respon fisik dan emosional terhadap rangsangan
seksual meningkat, seperti jantung yang berdebar-debar, frekuensi napas
meningkat, ereksi dan lubrikasi pada daerah vagina. Fase ini dapat bertahan beberapa menit bahkan hingga beberapa jam.
2. Pada fase ini, berbagai perubahan fisik dan emosional yang terjadi semakin meningkat dan menguat.
3. Fase ini merupakan fase klimaks dalam aktivitas seksual yang
biasanya bertahan hanya beberapa detik. Berbagai perubahan fisik dan
emosional yang terjadi karena aktivitas seksual berada pada puncaknya
dan terjadi pelepasan ketegangan seksual yang sangat kuat.
4. Pada fase ini, segala perubahan fisik yang terjadi akan kembali
dalam keadaan normal. Dalam fase ini seringkali terjadi kelelahan fisik
dan emosional. Beberapa wanita ada yang dapat merespon terhadap
rangsangan seksual dan mengalami orgasme berulang. Pada pria, setelah
fase resolusi, maka tubuh tidak dapat merespon terhadap rangsangan
seksual untuk beberapa saat.
|
Siklus respon seksual adalah perubahan
fisik dan emosional yang terjadi dari bangkitnya gairah seksual hingga
aktivitas hubungan seksual.
Siklus ini merupakan tahapan-tahapan (fase) pada saat aktivitas seksual terjadi. Dimana pada umumnya terjadi 4 fase / tahapan.
Siklus respon seksual ini terdiri dari 4 fase, yaitu:
Fase 1: Peningkatan Gairah Seksual
Fase 2: Plateau
Fase 3: Orgasme
Fase 4: Resolusi
Siklus respon seksual ini sedikit
berbeda pada pria dan wanita, pria lebih cepat sampai pada fase orgasme
sehingga hal ini seringkali mengakibatkan sang istri belum sempat
mengalami orgasme dalam hubungan seksual, padahal suami sudah selesai orgasme (ejakulasi dini).
Seperti tampak pada grafik, dapat
dilihat bahwa ketika wanita baru saja akan mencapai fase orgasme, pria
biasanya sudah memasuki fase resolusi. Hal ini merupakan tantangan yang
harus diselesaikan dengan kerja sama antar suami istri.
Nah, jadi kesimpulannya adalah membuat
fase-fase pada pria dan wanita menjadi selaras pada tahapan siklus
respon seksual yang ada. Karena jika tidak selaras, hasilnya adalah
permainan 'ranjang' yang tidak berimbang dan acapkali menjadi buah
kekecewaan yang harus ditelan salah satu dari pasangan.
Apa yang Dapat Dilakukan Pasangan Suami-Istri Agar Orgasme Menjadi Lebih Selaras?
1. Pemanasan (Foreplay)
Pemanasan yang baik
dan cukup oleh suami bagi istri dapat menjadikan fase plateau pria lebih
lama sehingga fase orgasme pria tidak terlalu cepat. Pemanasan yang
baik juga akan meningkatkan intensitas gairah seksual wanita sehingga
respon seksualnya menjadi adekuat untuk mencapai orgasme.
2. Dalam kondisi pikiran yang rileks
Dalam melakukan hubungan seksual, sebaiknya istri harus berfokus
untuk menikmati setiap rangsangan dan stimulasi seksual sehingga dapat
membantu peningkatan respon seksual yang mendukung tercapainya orgasme.
Untuk itu, pasangan suami-istri sebaiknya melakukan hubungan seksual
dalam suasana yang nyaman.
3. Melatih Senam Kegel
Orgasme pada wanita dapat dibantu dengan kontraksi otot pada bagian
bawah panggul. Kontraksi otot bagian bawah panggul dapat membantu aliran
darah di sekitar organ seksual dan membantu meningkatkan gairah
seksual. Untuk itu, sangat baik bagi wanita untuk melatih senam kegel.
0 Komentar untuk "Mengimbangi Permainan Pada Saat Diatas Ranjang"